Blogroll

Selasa, 24 April 2012

Pena atau Pensil



Tidak seorang pun yang tahu kapan pasti alat tulis pertama kali diciptakan, tetapi cukup aman untuk mengatakan bahwa alat tulis sudah cukup lama dikenal manusia. Untuk alasan ini, penemuan di Borrowdale, inggris, pada tahun 1564 dianggap sebagai tempat kelahiran dari pensil zaman modern. Seperti yang dituturkan dalam cerita, seorang yang tidak dikenal menemukan potongan-potongan berwarna hitam, mengkilap melekat disekitar akar sebuah pohon yang tumbang dan matrial tersebut dapat digunakan untuk menulis dan menggambar. Proses pertama yang dipatenkan untuk membuat pensil diperkenalkan pada tahun 1795 oleh ahli kimia dari prancis, Nocolas Conte, patennya memerlukan penggunaan campuran grafit dan tanah liat yang dibakar sebelum dimasukan kedalam bungkus kayu. Pensil yang paling awal yang dibuat dengan cara ini berbentuk silinder yang mempunyai celah memanjang. Setelah campuran tanah liat-grafit ( disebut lead atau isi pensil ) dimasukan kedalam celahtersebut, sepoting kayu tipis dikembalikan ketempatnya. Walaupun pensil pertama yang diproduksi secara masal dibuat di Eropa dan dikirimkan lewat kapal ke Amerika Serikat, perang di Eropa menghentikan impor tersebut dan Amerika harus membuat pensilnya sendiri. Jadi William Moroe, seorang pembuat lemari di Concord, Massachusetts, membuat pensil kayu Amerika yang pertama pada tahun 1812.
Kertka pensil pertama kali diproduksi secara missal, pensil itu tidak dicat agar dapat menunjukan mutu kayu yang dipakai untuk membungkusnya. Jutaan pensil dibuat setiap tahun di zaman modern. Pensil ini mempunyai aneka macam warna yang dapt dibayangkan dan kekerasan atau kelunakan serta didesain sebagai pensil khusus yang dapat dipakai untuk menulis hampir disemua permukaan untuk keperluan apa pun. Pena mempunyai sejarah yang sama menariknya. Sistem “pena dan kertas” pertama berasal dari Mesir Kuno. Ahli firaun dan pendeta angung menggunakan buluh dengan ujung yang dikunyah sehingga menjadi filamen yang mampu menahan tinta. 300 tahun kemudian, pada pertengahan abad ke-19 logam digunakan (pulpen sudah diperkenalkan) tetapi pengguna masih harus mencelupkan alat ini kedalam botol tinta dan menulis sam[ai ujungnya kering. Seperti halnya dengan banyak ciptaan, ada seseorang yang melihat masalah dengan status quo dan ingin menyelesaikan masalah tersebut. Kleadaanya seperti demikian pada tahun 1884 untuk Lewis Weterman, pialang asuransi. Dia merasa muak dengan ketidaknyamanan harus mencelupkan pena kedalam botol tinta. Weterman menciptakan pemecahannya. Untuk mempertahankan tekanan pada aliran tinta, dia sampai pada kesimpulan bahwa udara harus menggantikan tinta yang dipergunakan. Bertahun-tahun kemudian, bola yang bergulir dan bulpoin dikembangkan. Perbedaan antara bulpoin dan pulpen cukup besar pada bulpoin tibta diarahkan pada tarikan gravitasi artinya diarahkan pada kertas ketika dipegang dengan ujung kebawah (saat menulis). Tintanya segera kering dan tindakan ini serupa dengan mengecat tembok dengan roller. Bulpoin dengan bola yang bergulir diujungnya berbeda lagi. Perbedaan pertama adalah tutup yang diperlukan agar tintanya tidak kering. Kedua adalah bolanya tidak menjejakan tinta. Sebaliknya bola ini berfungsi sebagi pengatur aliran dan mengurangi gesekan. Sejauh ini, tidak seorang pun tampaknya berhasil mengatasi masalah yang masih menggantung dengan bulpoin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar